From Zero to Hero!

Menjadi Kupu-kupu 

Pada suatu hari, ada seekor ulat yang bersahabat dengan seekor burung kecil. Ulat tersebut bernama Ding, sedangkan burung kecil tersebut bernama Dong. Mereka bersahabat sejak kecil, sehingga burung kecil tersebut tidak ingin melukai sahabatnya yang merupakan seekor ulat. Bahkan Dong melindungi sahabatnya dari hewan-hewan lain yang ingin memakan ulat tersebut. 

Mereka bersahabat sampai mereka bertumbuh besar. Hingga saatnya Ding mengalami metamorfosis, dimana Ding harus mengubah dirinya menjadi kepompong. Dong sangat tidak sabar melihat indahnya Ding saat menjadi kupu-kupu. Pada saat Ding telah berubah menjadi kepompong, Dong melihat Ding berusaha sekuat tenaga dalam proses metamorfosisnya. Butuh waktu yang lama untuk Ding bisa keluar dari kepompong tersebut. Melihat kerja keras Ding, Dong menjadi tidak sabar, sehingga Dong membantunya keluar dari kepompong tersebut dan berharap Ding keluar menjadi kupu-kupu yang indah. Tapi sayangnya, Ding tidak bisa bertumbuh menjadi kupu-kupu yang sempurna. Ding tidak bisa terbang dengan sayapnya karena sayapnya belum cukup kuat untuk terbang. Dong sangat menyesal dan meminta maaf kepada Ding. Seumur hidupnya, Ding hanya bisa merangkak karena ia tidak melewati metamorfosis yang sempurna.


Perumpamaan di atas, saya buat berdasarkan percakapan saya dengan teman saya. Ya walaupun di google atau di media lain ternyata ada cerita serupa, tetapi kali ini saya akan membahas maknanya dengan cara yang berbeda. 

Pada saat itu, saya sedang ngobrol dengan teman saya. Dia berkata bahwa kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Ya, betul. Saya sangat setuju dengannya. Lalu ia berkata kepada saya bahwa dia mempunyai salah satu prinsip bahwa teman adalah nomor satu. Untuk pernyataannya kali ini, saya kurang setuju karena yang dimaksudkan oleh teman saya ialah seorang teman harus selalu menolong temannya yang lain, tidak peduli bagaimanapun keadaannya. Keadaan yang terperinci lagi yang ia maksud ialah memberikan jawaban ketika ujian, alias menyontek. Saya tidak setuju dengan pendapatnya. Hal itu berhubungan dengan cerita di atas. Pada saat Ding sedang berusaha untuk menjalani metamorfosis sempurna, ada Dong yang memberikan kemudahan kepadanya. Sama halnya dengan menyontek, mungkin kita mendapatkan kemudahan. Tapi menurut saya tidak semua kemudahan-kemudahan yang ada membawa kita terus maju. Bukannya memberikan kita lompatan untuk terus maju, kita malah hanya mendapatkan kejatuhan. Kadang ada kalanya kita berpikir panjang dan kedepan untuk melakukan sesuatu. Apakah yang kita lakukan tersebut menjadikan kita dan orang lain menjadi orang yang berkualitas apa tidak. Jika kita teman yang baik, kita harus saling membawa ke atas, bukan malah menjatuhkan. 

Nah, udah saatnya kita berusaha dengan kemampuan yang kita punya. From Zero to Hero! Sama seperti Ding yang tadinya merupakan ulat kecil yang terlihat lemah hingga ia harus berubah menjadi kupu-kupu hebat. Ya, mungkin ia tidak sempurna, tapi ia bisa menjadi versi terbaik dari dirinya. Ding Dong! Setidaknya Ding masih punya Dong untuk membawanya terbang melihat keindahan alam. Jadi jangan lupa kita memang tetap membutuhkan orang lain, dan jangan lupa juga mengucapkan terima kasih.

Terima kasih, sudah membaca <3

Comments